Headlines
Loading...
DONASI SPONTAN WARGA BANGSA INDONESIA UNTUK PALESTINA, CERMIN KEKUATAN DARI KEKOMPAKAN YANG LUAR BIASA

DONASI SPONTAN WARGA BANGSA INDONESIA UNTUK PALESTINA, CERMIN KEKUATAN DARI KEKOMPAKAN YANG LUAR BIASA



JAKARTA, Nuswantoro Pos - Donasi untuk Palestina yang terkumpul mencapai 5 milyar dalam beberapa hari saja. Jumlah donasi yang terkumpul sebanyak itu dalam waktu yang relatif singkay, cukup meyakinkan bahwa sikap kepedulian warga bangsa Indonesia sungguh luar biasa. Padahal dalam suasana himpitan ekonomi yang sulit, beragam bentuk usaha lagi ambruk, upah buruh dipotong hampir 50 % dari yang seharusnya diterima, toh tidak mengurangi minat warga bangs Indonesia untuk memberi bantuan kepada Bangsa Palestina.

Sudah begitu pun pendapat dan suara nyinyir masih juga terdengar, seakan tak rela hanya lantaran bangsa Indonesia sendiri masih dirundung duka yang terus berkepanjangan.

Donasi untuk Bangsa Palestina yang terkumpul debanyak Rp5 miliar. Repelita Online, (May 27, 2021) ini, juga dieritakan ada kaitannya dengan pengusaha muda, Taqy Malik yang gencar diserang oleh sejumlah buzzer melalui media sosial lantaran terkait berita donasi untuk bangsa Palestina itu.

Aksi donasi itu sendiri banyak menimbulkan rasa iri hingga mendapat nyinyiran tentang pemneritaan Taqy Malik yang katanya cuma menyerahkan Rp 1 miliar dana itu untuk Palestina melalui Palang Merah Indonesia (PMI). Serangan pada buzzer dan influencer terebut seperti komentar nyinyir
Ferdinand Hutahaean yang mengaku terus megikuti berita tentang penyerahan donasi yang terkumpul itu, melihat ada kejanggalan. Toh, masalanya yang sesungguhnya pada donatur dan panitia pelaksana sendiri yang lebih kompeten untuk bersuara, jiks benar ada penyimpangan dari penyaluran dana donasi untuk Palestina itu. Artinya, apa pun komentar nyinyirnya orang seperti Ferdinan Hutahaean itu, lihatlah sebagai sikap kedengkian belaka. Lain soal kalau memang hasutannya sudah mengarah pada fitnah. Bisa saja diperkarakan di pengadilan.

Kalau pun benar jumlah donasi yang lebih banyak itu tidak sebanding dengan yang disalurkan, toh kebijakan sepenuhnya sudah dipercayakan kepada panitia penyelengggara, seperti upaya mengumpulkan zakat fitrah misalnya, distribusi dari zakat fitrah yang dikumpulkan itu sepenuhnya menjadi hak panitia untuk me distribusilannya kepada siapa saja yang dianggap berhak untuk menerimanya.

Jadi, kalau pun kenyataannya memang begitu, lantas apa urusannya pihak luar yang tidak ada kaitannya dengan upaya pengumpulan dana suka rela itu untuk Palestina ?

Mengapa harus rewel dan nyinyir mempersoalkannya ?

Adakah kedengkian dari kekompakan dan spontanitas atas rasa kemanusiaan itu ?

Sementara Taqy Malik telah menjawab lewat Instagram miliknya. Bila rincia dana Rp 5 Miliar untuk Palestina yang berhasil dia kumpulkan tidak cuma disalurkan lewat PMI saja. Jadi dana 1 Milyar sudah di transfer ke PMI untuk keperluan logistik mendesak warga terdampak rudal dipalestina. dan sudah di kelola oleh perwakilan PMI yaitu Bulan Sabit yang ada di Palestina.

Dana lainnya juga disalurkan lewat lembaga kemanusiaan @inhforhumanity senilai 513 jt rupiah. untuk keperluan sembako dan kebutuhan hidup bagi warga yang terdampak. Selain itu ada juga dana yang disalurkan lewat Lembaga Nusantara Palestina atau NPC yang didirikan oleh bang onim dengan jumlah 3 Milyar.

Sesuai dengan RAB (Rencana Anggaran Belanja) yang di ajukan oleh NPC berjumlah 2 milyar untuk keperluan santunan korban terdampak agresi militer dan pembuatan lahan pabrik air minum yang berjangka panjang.

Klarifikasi detail Anggaran lewat NPC untuk pembelian ambulan senilai 1,1 Milyar berikut peralatannya yang lengkap.

Selain itu ada juga dana bantuan yang ditransfer melalui lembaga kemanusiaan lain. Yaitu Yayasan Sahabat Al Aqsha sejumlah 500 jt untuk kebutuhan mendesak dari logistik yang sangat diperlukan segera diadakan.

Pada akhirnya, lebih maupun kurang dari dana donasi yang dikjmpulkan itu untuk kemudian disalurkan oleh peyelenggara, bukan masalah penting jika mau dibanding dengan kerja berat dan kerja keras pelaksana penghimpun dada, karena mereka yang melaksanakan pasti dapat dipercaya bekerja ikhlas dan tulus untuk membantu saudara yang sedang menderita di Palestina.

Karena itu tidak ada tempatnya bagi mereka yang tidak memiliki rasa prihatin, tidak empati dan tidak simpati pada tragika dari kemanusiaan warga Bangsa Palestina yang dizolimi bangsa Israel bersama para sekutunya yang biadab itu.

Perilaku bangsa Israel bersama sekutunya tiada mempunyai rasa kemanusiaan dan keadilan seperti yang kita yakini dari sila-sila Pancasila. Sebab, segenap warga bangsa Indonesia yakin dan percaya bila penjajahan di dunia itu harus dihapuskan. Karena tidak sesuai dengan peri kemsnusiaan dan peri keadilan. Begitu juga dengan sikap tegas dan lugas Muhamaddiyah -- selalu Ormas Islam yang patut dibanggakan -- memberi bantuan serta dukungan bagi warga bangsa Palestina.

Dalam konteks ini saya jadi teringat pada acara Coffe Morning bersama Jendral Hendro Priyono ketika Menjabat Pangdam Jaya -- sambil menjabat erat beliau pun mememperkenalkan diri sebagai keluarga besar Muhamadiyah dari Jakarta Utara berkatanya ketika itu. Maka itu saya tidak yakin pada komentar beliau pada pendukung Palestina yang banyak dari Indonesia hanya sekedar mengingatkan saja. Artinya, bukan tidak mendukung Palestina. Toh, Ormas Muhamadiyah tampak berada dibarisan terdepan yang membanggakan, karena telah mengangkat harkat dan martabat serta marwah bangsa Indonesia yang setia dan nyata mengamalkan nilai-nilai dari sila-sila Pancasila.(Opa memet)

0 Comments: